Proses Kejadian Manusia

Proses Kejadian Manusia

Proses Kejadian Manusia

oleh KH. Kasduri Al Anshori

I. PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Kejadian dan kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi 3 dimensi yaitu:

  1. Dahulu
  2. Sekarang
  3. Yang Akan Datang

1. Dahulu

Yang dimaksud adalah kehidupan manusia sebelum lahir yaitu ketika masih embrio terhitung mulai bertemunya sel sperma laki-laki dan ovum wanita sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Mukminun ayat 13 dan ayat 14.

Allah Berfirman :

ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ۝ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ ۝

“Kemudian kami jadikan air mani itu (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim), Kemudian air mani itu dijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.” ( QS. Al Mukminun 13-14).

Pada ayat yang lain disebutkan “Kemudian Kami Keluarkan sebagai bayi”. Bahkan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Buchori & Muslim dari Abdullah bin Mas’ud menceritakan “Sesungguhnya kami dikumpulkan dalam perut ibunya selama 40 hari berupa mani (nutfah), kemudian menjadi daging (alaqoh) selama itu juga (40 hari) dan kemudian menjadi tulang selama itu juga (40 hari), kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan padanya Ruh (nyawa). (HR. Buchori Muslim).

Demikian itulah kehidupan manusia di dimensi zaman dahulu ketika masih didalam rahim Ibunya.

2. Sekarang

Pada dimensi sekarang adalah sejak manusia dilahirkan yang melalui proses: bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan mati. Pada dimensi ini lah menusia berproses, bahkan mewarnai kebudayaan dan keberadaban dunia dengan berbagai kemajuan, perubahan dan bahkan revolusi.

3. Yang Akan Datang

Untuk kehidupan yang akan datang ini dimensinya adalah melalui dua tahapan yaitu di alam kubur dan di alam akherat; yang berakhir selamanya yaitu bagi yang amalnya baik tempatnya di surga yang penuh kenikmatan, sedang yang amalnya buruk dimasukkan di alam neraka yang penuh siksa yang pedih.

Demikianlah tiga dimensi kehidupan manusia.

B. RUANG LINGKUP

Berangkat dari judul “Dimensi Kehidupan Manusia Dahulu, Sekarang dan Yang Akan Datang, maka ruang lingkup bahasa dalam tulisan ini adalah menguraikan bagaimana dimensi kehidupan manusia di masing-masing tiga dimensi itu yaitu meliputi kehidupan didunia dan kehidupan akhirat.

C. OBYEK & TUJUAN

  1. Obyek, Dalam bahan ini yang menjadi obyek pembahasan adalah bagaimana keadaan dan perkembangan serta kemajuan di masing-masing dimensi kehidupan manusia yang meliputi; dahulu, sekarang dan yang akan datang.
  2. Tujuan, Tulisan ini bertujuan memberi pemahaman pada pembaca kemudian memberi kesadaran dalam kehidupan didunia ini tidaklah kekal untuk agar tumbuh kesadaran akan hidup yang akan datang agar dapat memilih akhir ujung perjalanan hidup manusia agar tidak salah arah yang tentunya adalah memilih ujung yang menuju kearah syurga.

II. PROSES KEJADIAN MANUSIA

Proses kejadian manusia ada 4 macam, yaitu :

  1. Kejadian melalui tanpa perantara Ayah tanpa Ibu. Contoh disini adalah kejadian manusia yang pertama kali yaitu ADAM, Adam lahir tanpa ayah tanpa ibu yaitu melalui sifat Allah Kholiq Allah dan Sifat Qodar Allah dimana Allah jika menginginkan sesuatu tinggal memerintahkan “Kun” Jadilah! Engkau; maka “Fayakun” Maka jadilah. Dengan ucapan “kun” Itulah yang terjadi beberapa macam kejadian alam; seperti bumi, langit, laut, dan gunung-gunung semua adalah tercipta dari kata-kata “Kun Fayakun”.
  1. Kejadian dengan perantara Ayah tanpa Ibu. Contoh disini adalah kejadian ibu hawa dimana Ibu hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, firman Allah dalam surat At-Thoriq Ayat 5 – 7;

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ ۝ خُلِقَ مِنْ مَّاۤءٍ دَافِقٍۙ ۝ يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَاۤىِٕبِۗ ۝

Artinya: “Maka hendaknya manusia memperhatikan dari apa ia diciptakan. Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar yang keluar dari antara tulang punggung (salbi) dan tulang dada.” (QS. At Thoriq 5 – 7).

Lebih lanjut Bey Arifin dalam bukunya. Rangkaian Cerita dalam alquran mengisahkan: “Sejenak kemudian Adam mengantuk dalam tertidur, dikala tertidur itulah, Allah SWT menciptakan manusia ke 2, jenis wanita, istri Adam bernama Hawa (Bey Arifin Rangkuman cerita dalam Al Quran hal: 15)

  1. Sedangkan kejadian manusia yang ketiga adalah melalui Ibu tanpa Bapak kejadian ini adalah kejadian Nabi Isa AS, sebagaimana dikisahkan dalam AlQuran Allah berfirman:

قَالَ اِنَّمَآ اَنَا۠ رَسُوْلُ رَبِّكِۖ لِاَهَبَ لَكِ غُلٰمًا زَكِيًّا ۝ قَالَتْ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا ۝ قَالَ كَذٰلِكِۚ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌۚ وَلِنَجْعَلَهٗٓ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّاۚ وَكَانَ اَمْرًا مَّقْضِيًّا ۝ ۞ فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهٖ مَكَانًا قَصِيًّا ۝

Artinya “Dia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku hanya utusan Tuhanmu untuk menyampaikan anugrah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci”. Dia (maryam) berkata “Bagaimana mungkin aku mampunyai anak menyentuhku dan aku bukan seorang pezina”. Dia (Jibril) berkata “Demikianlah Tuhanmu berkata: “Hal itu mudah bagi-Ku: ……”Maka dia (maryam) mengandung, lalu ia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.” ( QS. Maryam ayat 19 – 22 ).

Kejadian tersebut adalah contoh kejadian manusia yang diciptakan dengan melalui Ibu saja.

  1. Sedangkan kejadian manusia yang ke empat adalah melalui Ayah dan Ibu sebagaimana kejadian manusia lumrah pada umumnya. Dalam hal ini Allah berfirman dalam Surat Al Hujurat ayat 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ۝

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh kami telah menciptakan kami dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersukusuku agar kami saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujarat ayat 13).

Demikianlah kejadian manusia itu dengan melalui 4 model (cara) yaitu:

  1. Tanpa Ayah tanpa Ibu
  2. Tanpa Ibu dengan Ayah saja
  3. Tanpa Ayah dengan Ibu saja dan
  4. Dengan Ayah dan dengan Ibu.

Wallahu a’lamu bish showab

KH. Kasduri Al Anshori;
– Dosen IAINU Tuban.
– Wakil Ketua PCNU,
– Wakil Ketua, FKUB dan
– Wakil Ketua MUI Tuban.

Posted in

BERITA TERKAIT